Jumat, 25 Mei 2012

Kajian Ilmu-Ilmu Sosial


BAB I
KAJIAN-KAJIAN ILMU SOSIAL
A.    LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL
Pada zaman Yunani, semua pengetahuan masuk kedalam filsafat alam yang melahirkan ilmu-ilmu alamiah, dan filsafat sosial yang melahirkan ilmu-ilmu sosial.Pada awal abad ke 19 di Eropa Barat terjadi peralihan studi masyarakat dari spekulasi rasional menjadi penelitian empiris yang membuat filsafat terdesak oleh ilmu pengetahuan.
Ilmu sosial yang lahirnya di Eropa kemudian menyebar ke Amerika dan dikembangkan lebih pesat lagi.hasil perkembangan Ilmu sosial kemudian dibandingkan dengan Ilmu sosial yang ada di Eropa. Setelah perang dunia kedua menjadi momentum kemajuan ilmu-ilmu sosial di berbagai wilayah dan mengalami pengujian yang disesuaikan dengan teori dan kondisi sosial setempat.
Pada pertengahan abad ke 19 di Inggris maupun Amerika didirikan lembaga ilmiah yang mengembangkan implikasi metode ilmiah untuk mempelajari berbagai gejala sosial. Pada dasawarsa pertrama abad ke 20, istilah ilmu sosial (social science) digunakan untuk menyebut beberapa pengetahuan yang diajarkan khusus bagi para pekerja sosial yang memunculkan istilah ‘social study’ atau social studies. Social studies adalah gabungan dari ilmu sosial yang disederhanakan untuk diajarkan di sekolah dasar dan lanjutan. Bersama dengan berkembangnya cabang ilmu alamiah maupun sosial, dikembangkan berbagai spesialisasi lanjutan dari ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi pertanian, sosiologi kota, dan sebagainya.
B.     KONSEP DASAR ILMU SOSIAL
Menurut Dorothy J. Skeel(1979:18), “Konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. James G. Womack (1970:30) mengemukakan konsep sebagai berikut : Konsep Studi Sosial yaitu suatu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat. Berdasarkan dua acuan konsep tadi, dapat dikemukakan bahwa konsep itu tidak lain adalah pengertian yang tergambar dalam pikiran yang menceritakan suatu benda atau suatu gagasan, baik konkrit ataupun abstrak. 
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Sedangkan Sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain.  Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
Konsep IPS adalah suatu pengertian yang mencitrakan suatu fenomena atau benda yang berkaitan dengan IPS. Konsep yang memiliki pengertian dasarpada suatu bidang ilmu sosial,disebut konsep dasar. konsep-konsep bidang IPS antaraain konsep dasar geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi dan politik.
Menurut Soelaeman (1986 : 8 ) Ilmu Sosial Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.Ilmu sosial (Social Sciense) mempunyai arti yang luas maupun yang sempit.Mempunyai arti luas jika penerapan metode ilmiah pada studi mengenai beragai hubungan antar manusia dan berbagai bentuk organisasi tempat manusia hidup bermasyarakat (Daldjoeni, 1981: 134).
Ilmu Sosial dasar menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Masalah dilihat dengan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah objektif dan yang dilihat dengan kacamata subjektif (Suparlan:1981).
Ilmu sosial dasar bukanlah pengantar suatu bidang keahlian (disiplin) ilmu sosial tertentu. Ilmu sosial lebih menitikberatkan kepada berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial  yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan antar bidang dan adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola pemikiran dan pola tingkah laku sendirii.
Di Amerika Serikat, beberapa ahli membagi ilmu-ilmu sosial menjadi dua bagian. Bagian intinya ada tiga dan bagian pinggiran ada empat.Bagian inti terdiri atas sosiologi, ekonomi dan ilu pemerintah, sedangkan bagian pinggiran terdiri atas sejarah, antropologi, psikologi, dan geografi.
Ilmu sosial merupakan berbagai cara untuk memecahkan masalah melalui aspek-aspek seperti hubungan antar manusia, cara memenuhi kebutuhan materiil, hubungan timbale balik dengan alam, ciptaan akal-budinya, norma dan tata tertib yang akhirnya melahirkan spesialisasi dalam ilmu sosial seperti : Sosiologi, ekonomi, geografi, antropologi, dan hukum.
Ciri-ciri ilmu sosial pada abad ke 19 ada tiga. Pertama, bermacam-macam disiplin diperluas dan dirumuskan lebih tepat mengenai relasinya dengan yang lain; kedua, ilmu-ilmu sosial dapat diakui sebagai cabang yang mandiri dari latihan akademis serta pekerjaan ilmiah; ketiga, ada kesadaran untuk menyusun prosedur metodologi yang cukup kuat dari berbagai ilmu sosial.
Ilmu sosial dasar merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala sosial untuk meningkatkan kepekaan seseorang pada lingkungan sosial.
Ilmu sosial dasar bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian seseorang yang lebih luas.Ilmu sosial juga digunakan untuk untuk meramalkan suatu kejadian masyarakat dan mengendalikan perilaku masyarakat.
C.    PENGERTIAN ILMU SOSIAL
Menurut buku “Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial” (1980:5) Ilmu sosial merupakan perpaduan dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu-Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Cabang-cabang ilmu-ilmu sosial itu ang menjadi bahan kajian dan matapelajaran Ilmu PengetahuanSosial IPS mengambil bahan-bahan dari Ilmu Sosial. Akan tetapi, jumlah dan bagian isi Ilmu Sosial yang diperlukan dalam pembelajaran tentang pokok bahasan tertentu tidak sama. Hal ini terjadi karena isi IlmuSosial yang diambil harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan perkembangan peserta didik. Dengan demikian, tidak semua ilmu sosial diambil bagiannya untuk dimasukkan dalam setiap pokok bahasan IPS.Selain itu, pengambilan jumlah dan bagian isi Ilmu Sosial yang akan diolah menjadi program IPS juga ditentukan oleh tingkat pendidikannya.
Menurut Moeljono Cokrodikardjo dalam Oktaseiji blog’s, IPS adalah perwujudan dari suatupendekatan interdisipliner dari ilmu sosial yang merupakan intregasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. S.Nasution dalam Oktaseiji blog’s mengemukakan bahwa IPS sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.Suatu kelompok Ilmu Pengetahuan yang masing-masing mempunyai tugas dan bidangnya yaitu: geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Masing- masing mempunyai tugas untuk mempersoalkan bidang ilmu pengetahuan tertentu dan masing-masing secara langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan perikehidupan dan perilaku manusia dalam lingkungan hidupnya.
Sementara itu, IPS disusun dan diorganisasi dengan baik sesuai dengan kepentingan pendidikan dan pembelajaran, sehingga tingkatannya lebih tinggi dari pengetahuan.Ilmu Pengetahuan Sosial berada di tengah-tengah, antara pengetahuan sosial dengan ilmu-ilmu sosial.Alasan inilah salah satunya yang mendasari penggunaan istilah Ilmu pengetahuan Sosial sebagai terjemahan dari Social Studies.
D.    TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk, di tingkal lokal, nasional dan global. Tujuan Ips yang harus dicapai peserta didik antara lain:
1.   Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat;
2.   Membekali peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat;
3.   Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta
berbagai keahlian
.
4.   Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian
kehidupannya yang tidak terpisahkan;
.
5.   Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan ips sesuai dengan perkembagan kehidupan,
perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum ips diberbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
E.     MACAM-MACAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1.      Geografi
Menurut (Wikipedia) Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta.
Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia.Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Geografi berhubungan dengan keadaan permukaan bumi, unsur biologi terdapat juga di dalamnya yaitu unsur-unsur yang menyangkut dunia hewan, tumbuh-tumbuhan dan mengenai lapisan bumi atau geologi.Geografi juga berhubungan langsung perikehidupan manusia dan menetukan perikehidupan manusia menurut jenis-jenis lingkungannya, lingkungan pegunungan atau dataran rendah, daerah pedalaman atau daerah-daerah dengan berbagai jenis iklim dan musim, daerah perkotaan dan sebagainya.
Menurut Sapriya (25:2009) Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi pokok: geografi fisik dan geografi budaya (manusia). Para ahli geografi mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber-sumber air; penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk-bentuk tanah.
Menurut buku Pengajaran Studi Sosial/IPS ( 1979   Para ahli geografi budaya (ahli kependudukan-demografer) tertarik dengan penyebaran penduduk pada suatu wilayah tertentu. Mereka bukan hanya tertarik dengan tempat tinggal dimana mereka hidup namun juga mengapa mereka tinggal disana, yakni factor-faktor apa yang mempengaruhi. Daya tarik utama kedua dari ahli geografi budaya adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan fisiknya.Cabang disiplin geografi lainnya adalah kartografi atau pemetaan. Cabang ini pun biasanya menjadi perhatian dalam kurikuluim social studies atau PIPS. Ahli kartografi tertarik dengan pencatatan lokasi penduduk dan tempat-tempat pada permukaan bumi.Jadi geografi ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi yang berkaitan dengan penyebaran pendidik pada suatu wilayah tertentu.
2.      Sejarah
Melalui pemahaman sejarah rasakebangsaan semakin tebal dan mengenali “benang merah” perjuangan bangsa sertamenghidupkan atau menyajikan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu.Akan tetapi tidak semua peristiwa itu layak untuk disajikan, masalah dapat dan tidakdapatnya perisrtiwa sejarah disajikan bergantung pada keterhubungan masalah yangada dalam hubungan konsep disiplin ilmu sosial dalam kajian ilmu sosial yang ada.
Hugiono dan P.K. Poerwantana (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut“Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialamimanusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisiskritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami”.Konsep dari sejarah yaituwaktu dokumen, alur peristiwa, kronologi, peta, tahap-tahap peradaban, ruang, evolusi, revolusiBerhubungan dengan sumber informasi tentang perikehidupan manusia pada masa lampau di berbagai jenis lingkungan dnegan berbagai corak kebudayaannya.Sejarah menampilkan perkembangan dan perubahan dalam perikehidupan manusia di masa lampau. Konsep-konsep dasar dalam sejarah antara lain adalah: waktu, dokumen, alur peristiwa, kronologi, peta, tahap-tahap peradaban, ruang, evolusi, dan  revolusi.
3.      Antropologi
Antropologi adalah suatu perspektif ilmiah.Antropologi merupakan ilmu social yang dipermudah dan dipersempit.Sebagian antropolog masa kini yakin bahwa perspektif antropologi diperoleh dari sifat komprehensip pendekatannya.Mereka beranggapan bahwa antropologi mecangkup cirri-ciri ilmu fisika, ilmu – ilmu social, dan humanitas. Perbedaan antropologi dengan disiplin – disiplin lain dalam ilmu social terletak pada fakta bahwa antropolog membawa pandangan integrative, penyatuan , untuk membahas kondisi manusia.
“Antropologi dapat dipandang ilmiah karena kajian ini meliputi kegiatan akumulasi pengetahuan yang sistenatik dan dapat dipercaya mengenai suatu aspek universal yang dilaksanakan melalui pengamatan empiris dan interpretasi dalam konteks antarhubungan konsep-konsepyang lebih disukai bagi pengamatan empiris” (Pelto dan Pelto, 1989: 24 dalam Saiffudin, 2006 : 15)
Ilmu antropologi (Koentjaraningrat, 1987 : 1) adalah suatu ilmu yang mempelajari makluk antropos atau manusia, merupakan suatu integrasi dari beberapa ilmu yang masing –masing mempelajari suatu komplek masalah –masalah khusus mengenai makhluk mausia.
Haviland, (1988 I : 7) dalam Sapardi, 2008: 1 mengartikan antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
R. Benedict (1995 yang dikutip oleh Harjoso 1982:13) menjelaskan antropologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makluk masyarakat. Colemon, Simon, dan Helen Watson (2005 : 8) dalam Supardi, 2008:2 mengartikan antropologi sebagai suatu ilmu yang mengkaji manusia dan masyarakat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, mereka yang sudah punah maupun yang masih berkembang pada masa kini.
Jadi antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari manusia dalam tata kehidupan masyarakat, baik masyarakat yang sudah punah maupun yang masih berkembang pada masa kini, untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Istilah – istilah lain antropologi menurut Koenjaraningrat (1985 : 10-13) dalam Sapardi, 2008: 7 antara lain
a.    Ethnogapy adalah penulisan yang melukiskan tentang bangsa-bangsa, terutama tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa.
b.   Ethnology berarti ilmu bangsa – bangsa. Yang mengkaji sejarah perkembangan kebudayaan manusia.
c.    Volkerkunde/volkenkunde berarti ilmu bangsa-bangsa yang berkembang di Eropa Tengahsampai sekarang.
d.   Anthropology  berate ilmu tentang manusia. Berarti mempelajari tentang cirri-ciri tubuh manusia.
e.    Cultural Anthropology  berarti bagian dari antropologi yang tidak mempelajari manusia dari segi fisiknya,
f.    Social Anthropology sebagai lawan dari etnologi.
Percabangan antropologi ( Saiffudin, 2006: 21)
a.    Antropologi biologi yaitu kajian mengenai biologi manusia, khusunya dalam kaitan dengan antropologi yang dikonsepsikan secara luas, suatau ilmu mengenai manusia.
b.   Arkeologi yaitu kajian mengenai hubungan antar kelompok –kelompok dan rekonstruksi kehidupan social bahkan pada masa yang relative dekat dengan masa kini.
c.    Antropologi linguistic adalah bagian dari kajian mengenai bahasa, tapi khususnya yang terkait dengan keanekaragamannya.
d.   Antropologi budaya, bidang kajiannya yaitu keanekaragaman budaya, upaya mencari unsure-unsur budaya, mengungkapkan struktur social, interpretasi simbolisme, dan berbagai masalah terkait.
4.      Sosiologi
Sosiologi pada hakekatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri., namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis atau masalah social yang perlu ditanggulangi (Horton dan Hunt dalam Narwoko, 2006 : 2)
Sosiologi merupakan ilmu yang paling muda dari ilmu –ilmu social yang dikenal.Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode.Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berfikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara piker untuk mengungkapkan realitas social yang ada dalam masyrakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ( Mubarak, W.I, 2009 : 3)
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi ( Narwoko, 2006 : 4)  mendefinisikan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk perubahan social.Menurut Webber dalam Mubarak, W.I (2009 : 4) sosiologi adalah suatau ilmu yang mempelajari tindakan social.
Hakekat ilmu sosiologi menurut Mubarak, W.I (2009:7) sebagai berikut :
a.       Ilmu sosial bukan ilmu pengetahuan alam\
b.      Merupakan disiplin ilmu yang kategoris dan bukan yang normative.
c.       Pure sience bukan applied science.
d.      Ilmu pengetahuan yang abstrak bukan konkret.
e.       Bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum.
f.       Pengetahuan yang bersifat empiris dan rasional.
g.      Pengetahuan yang umum bukan ilmu pengetahuan yang khusus.
Menurut Mubarak, W.I, 2009 : 7 manfaat mempelajari ilmu social dan hubungan ilmu social dengan sosiologi adalah
a.       Untuk menyeragamkan perilaku
b.      Riset terhadap organisasi yang beasr dan kompleks
c.       Analisi masalah – masalah sosiologi dasar
d.      Riset dengan penekanaan proses dan kemungkinan terjadinya perubahan.
e.       Riset secara operatif dan objektif terhadap system perilaku
5.      Kenegaraan atau politik
Pada bidang kewarganegaraan lebih banyak mengulas tentang tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan fungsi sosialnya dalam berhubungan dengan masyarakat sekitar, baik dalam ruang lingkup yang sempit sampai hubungan antar negara. Dalam kewarganegaraan menekankan pada tata cara untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik dan sesuai dengan undang-undang. Di dalam kewarganegaraan, diajarkan konsep-konsep dasar seperti Negara, demokrasi dan hak asasi.
Berhubungan dengan teori dan praktik mengenai pemerintahan di antaranya tentang dasar pemerintah, sistim perwakilan, organisasi bidang eksekutif dan kehakiman atau yudikatif, bentuk organisasi pemerintahannya daerah dan pelaksanaannya, hak dan kewajiban warganegaranya dan sebagainya. Konsep dasarnya antara lain:  kekuasaan,  Negara,  kepemimpinan,  wilayah, kedaulatan rakyat, undang-undang, Psikologi Sosial
6.      Psikologi sosial
Sapriya,  (30:2009) Psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Lapangan spesialisasi dalam psikologi meliputi beberapa yang berorientasi ilmu social dan lainnya yang lebih menyeruapai ilmu alam.
Psikologi sosial menurut Gerungan  (1987: 19-20)  menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial seperti situasi kelompok, situasi massa dan seterusnya.
Menurut Gerugan (1987 :19) merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi social.
Konsep dasar dalam psikologi sosial antara lain:emosi, perhatian, minat, kemauan, motivasi, kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial, penghayatan, kesadaran, harga diri, sikap mental, kepribadian.Konsep dasar dalam psikologi sosial antara lain:emosi, perhatian, minat, kemauan, motivasi, kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial, penghayatan, kesadaran, harga diri, sikap mental, kepribadian.
Psikologi sebagai ilmu yang obyeknya manusia, maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi, sejarah, dan yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan tergolong psikologi khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang mempelajari segi-segi kekhususan dari hal-hal yang bersifat umum dipelajari dalam lapangan psikologi khusus.




GLOSARIUM
Anthropology              :  ilmu tentang tentang cirri-ciri tubuh manusia.
Antropologi                  : Ilmu yang mempelajari manusia dalam tata kehidupan masyarakat,
Atmosfer                       :lapisan udara
 Biosfer                         :lapisan kehidupan
Cultural Anthropology : bagian dari antropologi yang tidak mempelajari manusia dari segi fisiknya.
Demografi                     : mempelajari srtuktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
Ethnogapy                     : penulisan yang melukiskan tentang bangsa-bangsa, terutama tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa.
Ethnology :ilmu bangsa – bangsa. Yang mengkaji sejarah perkembangan kebudayaan manusia.
Geografi            :ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
 Hidrosfer          :lapisan air, perairan
Ilmu sosial         : ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia yang begitu komplek beserta organisasinya.
 Litosfer            :lapisan batuan, kulitbumi
Volkerkunde/volkenkunde: ilmu bangsa-bangsa yang berkembang diropa Tengah sampai sekarang.








DAFTAR PUSTAKA
Dalam Narwoko, dan Bagong. 2006. Sosiologi Teks Pengentar dan Terapan.Jakarta : Prenada Media Grup
Daldjoeni, N. 1981.Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Alumni: Bandung.
Gerungan.1987.Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Koentjaraningrat.1987. Sejarah Teori antropologi.Jakarta : Universitas Indonesia
Mubarak, W.I. 2009. Sosiologi untuk Keperawatan.Jakarta : salemba Medika
Pasurdi Suparlan, “Masalah-masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar”, Makalah penataran Dosen-dosen ISD se-Indonesia Timur, Solo, 1-13 Agustus 1982.
Saifuddin, A. F. 2006. Antropologi Kontemporer. Jakarta : Prenada Media Grup
Sapardi. 2008. Pengantar Antropologi. Surakarta : LPP UNS dan UPT UNS
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
Soelaeman, M.Munandar. 1986. Imu Sosial Dasar:Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama: Bandung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar