BAB I
KAJIAN-KAJIAN ILMU SOSIAL
A.
LATAR
BELAKANG ILMU SOSIAL
Pada zaman Yunani, semua
pengetahuan masuk kedalam filsafat alam yang melahirkan ilmu-ilmu alamiah, dan
filsafat sosial yang melahirkan ilmu-ilmu sosial.Pada awal abad ke 19 di Eropa
Barat terjadi peralihan studi masyarakat dari spekulasi rasional menjadi
penelitian empiris yang membuat filsafat terdesak oleh ilmu pengetahuan.
Ilmu sosial yang lahirnya
di Eropa kemudian menyebar ke Amerika dan dikembangkan lebih pesat lagi.hasil
perkembangan Ilmu sosial kemudian dibandingkan dengan Ilmu sosial yang ada di
Eropa. Setelah perang dunia kedua menjadi momentum kemajuan ilmu-ilmu sosial di
berbagai wilayah dan mengalami pengujian yang disesuaikan dengan teori dan
kondisi sosial setempat.
Pada pertengahan abad ke
19 di Inggris maupun Amerika didirikan lembaga ilmiah yang mengembangkan
implikasi metode ilmiah untuk mempelajari berbagai gejala sosial. Pada
dasawarsa pertrama abad ke 20, istilah ilmu sosial (social science) digunakan
untuk menyebut beberapa pengetahuan yang diajarkan khusus bagi para pekerja
sosial yang memunculkan istilah ‘social study’ atau social studies. Social
studies adalah gabungan dari ilmu sosial yang disederhanakan untuk diajarkan di
sekolah dasar dan lanjutan. Bersama dengan berkembangnya cabang ilmu alamiah
maupun sosial, dikembangkan berbagai spesialisasi lanjutan dari ilmu-ilmu
sosial seperti ekonomi pertanian, sosiologi kota, dan sebagainya.
B.
KONSEP DASAR ILMU SOSIAL
Menurut Dorothy J. Skeel(1979:18), “Konsep
adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran suatu pemikiran, gagasan atau suatu
pengertian. James G. Womack (1970:30) mengemukakan konsep sebagai berikut :
Konsep Studi Sosial yaitu suatu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan
sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat. Berdasarkan dua acuan konsep tadi,
dapat dikemukakan bahwa konsep itu tidak lain adalah pengertian yang tergambar
dalam pikiran yang menceritakan suatu benda atau suatu gagasan, baik konkrit
ataupun abstrak.
Ilmu (atau ilmu
pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.Sedangkan Sosial dapat berarti
kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia
di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah,
psikologi, geogrofi dll.
Konsep IPS adalah suatu
pengertian yang mencitrakan suatu fenomena atau benda yang berkaitan dengan
IPS. Konsep yang memiliki pengertian dasarpada suatu bidang ilmu sosial,disebut
konsep dasar. konsep-konsep bidang IPS antaraain konsep dasar geografi,
sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi dan politik.
Menurut Soelaeman (1986 :
8 ) Ilmu Sosial Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri. Melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling
dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, dan masalah-masalah
yang terwujud daripadanya.Ilmu sosial (Social Sciense) mempunyai arti yang luas
maupun yang sempit.Mempunyai arti luas jika penerapan metode ilmiah pada studi
mengenai beragai hubungan antar manusia dan berbagai bentuk organisasi tempat
manusia hidup bermasyarakat (Daldjoeni, 1981: 134).
Ilmu Sosial dasar
menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial.
Masalah dilihat dengan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya
sebagai suatu masalah objektif dan yang dilihat dengan kacamata subjektif
(Suparlan:1981).
Ilmu sosial dasar
bukanlah pengantar suatu bidang keahlian (disiplin) ilmu sosial tertentu. Ilmu
sosial lebih menitikberatkan kepada berbagai kenyataan yang bersama-sama
merupakan masalah sosial yang dapat
ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan antar bidang dan
adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang
masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola pemikiran dan pola
tingkah laku sendirii.
Di Amerika Serikat,
beberapa ahli membagi ilmu-ilmu sosial menjadi dua bagian. Bagian intinya ada
tiga dan bagian pinggiran ada empat.Bagian inti terdiri atas sosiologi, ekonomi
dan ilu pemerintah, sedangkan bagian pinggiran terdiri atas sejarah, antropologi,
psikologi, dan geografi.
Ilmu sosial merupakan
berbagai cara untuk memecahkan masalah melalui aspek-aspek seperti hubungan
antar manusia, cara memenuhi kebutuhan materiil, hubungan timbale balik dengan
alam, ciptaan akal-budinya, norma dan tata tertib yang akhirnya melahirkan
spesialisasi dalam ilmu sosial seperti : Sosiologi, ekonomi, geografi,
antropologi, dan hukum.
Ciri-ciri ilmu sosial
pada abad ke 19 ada tiga. Pertama, bermacam-macam disiplin diperluas dan
dirumuskan lebih tepat mengenai relasinya dengan yang lain; kedua, ilmu-ilmu
sosial dapat diakui sebagai cabang yang mandiri dari latihan akademis serta
pekerjaan ilmiah; ketiga, ada kesadaran untuk menyusun prosedur metodologi yang
cukup kuat dari berbagai ilmu sosial.
Ilmu sosial dasar
merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala sosial
untuk meningkatkan kepekaan seseorang pada lingkungan sosial.
Ilmu sosial dasar
bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian
seseorang yang lebih luas.Ilmu sosial juga digunakan untuk untuk meramalkan
suatu kejadian masyarakat dan mengendalikan perilaku masyarakat.
C.
PENGERTIAN
ILMU SOSIAL
Menurut buku “Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial”
(1980:5) Ilmu sosial merupakan perpaduan dari Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu-Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan
bersama. Cabang-cabang ilmu-ilmu sosial itu ang menjadi bahan kajian dan
matapelajaran Ilmu PengetahuanSosial IPS mengambil bahan-bahan dari Ilmu Sosial. Akan tetapi, jumlah dan bagian isi Ilmu Sosial yang diperlukan dalam pembelajaran
tentang pokok bahasan tertentu tidak sama. Hal ini terjadi karena isi IlmuSosial yang diambil harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan
perkembangan peserta didik. Dengan demikian, tidak semua ilmu sosial diambil
bagiannya untuk dimasukkan dalam setiap pokok bahasan IPS.Selain itu,
pengambilan jumlah dan bagian isi Ilmu
Sosial yang
akan diolah menjadi program IPS juga ditentukan oleh tingkat pendidikannya.
Menurut Moeljono
Cokrodikardjo dalam Oktaseiji blog’s,
IPS adalah perwujudan dari suatupendekatan interdisipliner dari ilmu sosial
yang merupakan intregasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan
ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. S.Nasution dalam Oktaseiji blog’s mengemukakan bahwa
IPS sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.Suatu kelompok Ilmu Pengetahuan yang
masing-masing mempunyai tugas dan bidangnya yaitu: geografi, sejarah, ekonomi,
politik, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Masing- masing mempunyai tugas
untuk mempersoalkan bidang ilmu pengetahuan tertentu dan masing-masing secara
langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan perikehidupan dan perilaku
manusia dalam lingkungan hidupnya.
Sementara itu, IPS
disusun dan diorganisasi dengan baik sesuai dengan kepentingan pendidikan dan
pembelajaran, sehingga tingkatannya lebih tinggi dari pengetahuan.Ilmu
Pengetahuan Sosial berada di tengah-tengah, antara pengetahuan sosial dengan
ilmu-ilmu sosial.Alasan inilah salah satunya yang mendasari penggunaan istilah
Ilmu pengetahuan Sosial sebagai terjemahan dari Social Studies.
D. TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD
Tujuan utama ilmu
pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat majemuk, di tingkal lokal, nasional dan global. Tujuan Ips
yang harus dicapai peserta didik antara lain:
1.
Membekali peserta
didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat;
2.
Membekali peserta
didik dengan kemapuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif
pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat;
3.
Membekali peserta
didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta
berbagai keahlian.
sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta
berbagai keahlian.
4.
Membekali peserta
didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap
lingkungan hidup yang menjadi bagian
kehidupannya yang tidak terpisahkan;.
kehidupannya yang tidak terpisahkan;.
5.
Membekali peserta
didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan ips sesuai dengan perkembagan kehidupan,
perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum ips diberbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
pengetahuan dan keilmuan ips sesuai dengan perkembagan kehidupan,
perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum ips diberbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
E.
MACAM-MACAM
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1.
Geografi
Menurut (Wikipedia) Geografi
adalah ilmu
yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi)
keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.Kata geografi berasal dari Bahasa
Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan").Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah
pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia
tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta.
Geografi tidak hanya menjawab
apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat
lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi
mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia.Juga mempelajari
akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Geografi berhubungan dengan keadaan permukaan bumi, unsur biologi
terdapat juga di dalamnya yaitu unsur-unsur yang menyangkut dunia hewan,
tumbuh-tumbuhan dan mengenai lapisan bumi atau geologi.Geografi juga
berhubungan langsung perikehidupan manusia dan menetukan perikehidupan manusia
menurut jenis-jenis lingkungannya, lingkungan pegunungan atau dataran rendah,
daerah pedalaman atau daerah-daerah dengan berbagai jenis iklim dan musim,
daerah perkotaan dan sebagainya.
Menurut Sapriya (25:2009) Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi
pokok: geografi fisik dan geografi budaya (manusia). Para ahli geografi
mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber-sumber air;
penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk-bentuk tanah.
Menurut buku Pengajaran Studi
Sosial/IPS ( 1979 Para
ahli geografi budaya (ahli kependudukan-demografer) tertarik dengan penyebaran
penduduk pada suatu wilayah tertentu. Mereka bukan hanya tertarik dengan tempat
tinggal dimana mereka hidup namun juga mengapa mereka tinggal disana, yakni
factor-faktor apa yang mempengaruhi. Daya tarik utama kedua dari ahli geografi
budaya adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan fisiknya.Cabang
disiplin geografi lainnya adalah kartografi atau pemetaan. Cabang ini pun
biasanya menjadi perhatian dalam kurikuluim social studies atau PIPS. Ahli
kartografi tertarik dengan pencatatan lokasi penduduk dan tempat-tempat pada
permukaan bumi.Jadi geografi ilmu
yang mempelajari tentang permukaan bumi yang berkaitan dengan penyebaran
pendidik pada suatu wilayah tertentu.
2.
Sejarah
Melalui pemahaman sejarah
rasakebangsaan semakin tebal dan mengenali “benang merah” perjuangan bangsa
sertamenghidupkan atau menyajikan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
lalu.Akan tetapi tidak semua peristiwa itu layak untuk disajikan, masalah dapat
dan tidakdapatnya perisrtiwa sejarah disajikan bergantung pada keterhubungan
masalah yangada dalam hubungan konsep disiplin ilmu sosial dalam kajian ilmu
sosial yang ada.
Hugiono
dan P.K. Poerwantana (1987:9)
mendefinisikan sejarah sebagai berikut“Sejarah adalah gambaran tentang
peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialamimanusia, disusun secara ilmiah,
meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisiskritis sehingga mudah
dimengerti dan dipahami”.Konsep dari sejarah yaituwaktu dokumen, alur peristiwa,
kronologi, peta, tahap-tahap peradaban, ruang,
evolusi, revolusiBerhubungan dengan sumber informasi
tentang perikehidupan manusia pada masa lampau di berbagai jenis lingkungan
dnegan berbagai corak kebudayaannya.Sejarah menampilkan perkembangan dan
perubahan dalam perikehidupan manusia di masa lampau. Konsep-konsep dasar dalam
sejarah antara lain adalah: waktu, dokumen, alur peristiwa, kronologi, peta, tahap-tahap
peradaban, ruang, evolusi, dan revolusi.
3.
Antropologi
Antropologi adalah suatu perspektif ilmiah.Antropologi merupakan ilmu
social yang dipermudah dan dipersempit.Sebagian antropolog masa kini yakin
bahwa perspektif antropologi diperoleh dari sifat komprehensip
pendekatannya.Mereka beranggapan bahwa antropologi mecangkup cirri-ciri ilmu
fisika, ilmu – ilmu social, dan humanitas. Perbedaan antropologi dengan
disiplin – disiplin lain dalam ilmu social terletak pada fakta bahwa antropolog
membawa pandangan integrative, penyatuan , untuk membahas kondisi manusia.
“Antropologi dapat dipandang ilmiah karena kajian ini meliputi kegiatan
akumulasi pengetahuan yang sistenatik dan dapat dipercaya mengenai suatu aspek
universal yang dilaksanakan melalui pengamatan empiris dan interpretasi dalam
konteks antarhubungan konsep-konsepyang lebih disukai bagi pengamatan empiris”
(Pelto dan Pelto, 1989: 24 dalam Saiffudin, 2006 : 15)
Ilmu antropologi (Koentjaraningrat, 1987 : 1) adalah suatu ilmu yang
mempelajari makluk antropos atau manusia, merupakan suatu integrasi dari beberapa
ilmu yang masing –masing mempelajari suatu komplek masalah –masalah khusus
mengenai makhluk mausia.
Haviland, (1988 I : 7) dalam Sapardi, 2008: 1 mengartikan antropologi
sebagai ilmu yang mempelajari manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia.
R. Benedict (1995 yang dikutip oleh Harjoso 1982:13) menjelaskan
antropologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai
makluk masyarakat. Colemon, Simon, dan Helen Watson (2005 : 8) dalam Supardi,
2008:2 mengartikan antropologi sebagai suatu ilmu yang mengkaji manusia dan
masyarakat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, mereka yang sudah
punah maupun yang masih berkembang pada masa kini.
Jadi antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari manusia
dalam tata kehidupan masyarakat, baik masyarakat yang sudah punah maupun yang
masih berkembang pada masa kini, untuk memperoleh pengertian yang lengkap
tentang keanekaragaman manusia.
Istilah – istilah lain antropologi menurut Koenjaraningrat (1985 : 10-13)
dalam Sapardi, 2008: 7 antara lain
a. Ethnogapy adalah penulisan yang
melukiskan tentang bangsa-bangsa, terutama tentang kehidupan masyarakat dan
kebudayaan suku-suku bangsa.
b. Ethnology berarti ilmu bangsa – bangsa.
Yang mengkaji sejarah perkembangan kebudayaan manusia.
c. Volkerkunde/volkenkunde berarti ilmu
bangsa-bangsa yang berkembang di Eropa Tengahsampai sekarang.
d. Anthropology
berate ilmu tentang manusia. Berarti mempelajari tentang cirri-ciri
tubuh manusia.
e. Cultural Anthropology berarti bagian dari antropologi yang tidak
mempelajari manusia dari segi fisiknya,
f. Social Anthropology sebagai lawan dari
etnologi.
Percabangan
antropologi ( Saiffudin, 2006: 21)
a. Antropologi
biologi yaitu kajian mengenai biologi manusia, khusunya dalam kaitan dengan
antropologi yang dikonsepsikan secara luas, suatau ilmu mengenai manusia.
b. Arkeologi
yaitu kajian mengenai hubungan antar kelompok –kelompok dan rekonstruksi
kehidupan social bahkan pada masa yang relative dekat dengan masa kini.
c. Antropologi
linguistic adalah bagian dari kajian mengenai bahasa, tapi khususnya yang
terkait dengan keanekaragamannya.
d. Antropologi
budaya, bidang kajiannya yaitu keanekaragaman budaya, upaya mencari unsure-unsur
budaya, mengungkapkan struktur social, interpretasi simbolisme, dan berbagai
masalah terkait.
4.
Sosiologi
Sosiologi pada hakekatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan
ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu
sendiri., namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan
pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis atau masalah social yang
perlu ditanggulangi (Horton dan Hunt dalam Narwoko, 2006 : 2)
Sosiologi merupakan ilmu yang paling muda dari ilmu –ilmu social yang
dikenal.Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai
metode.Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat
dan kebudayaaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berfikir
logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara piker untuk mengungkapkan realitas
social yang ada dalam masyrakat dengan prosedur dan teori yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ( Mubarak, W.I, 2009 : 3)
Selo
Soemardjan dan Soeleman Soemardi ( Narwoko, 2006 : 4) mendefinisikan sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk perubahan
social.Menurut Webber dalam Mubarak, W.I (2009 : 4) sosiologi adalah suatau
ilmu yang mempelajari tindakan social.
Hakekat ilmu sosiologi menurut Mubarak,
W.I (2009:7) sebagai berikut :
a. Ilmu
sosial bukan ilmu pengetahuan alam\
b. Merupakan
disiplin ilmu yang kategoris dan bukan yang normative.
c. Pure sience bukan applied science.
d. Ilmu
pengetahuan yang abstrak bukan konkret.
e. Bertujuan
menghasilkan pengertian dan pola-pola umum.
f. Pengetahuan
yang bersifat empiris dan rasional.
g. Pengetahuan
yang umum bukan ilmu pengetahuan yang khusus.
Menurut
Mubarak, W.I, 2009 : 7 manfaat mempelajari ilmu social dan hubungan ilmu social
dengan sosiologi adalah
a. Untuk
menyeragamkan perilaku
b. Riset
terhadap organisasi yang beasr dan kompleks
c. Analisi
masalah – masalah sosiologi dasar
d. Riset
dengan penekanaan proses dan kemungkinan terjadinya perubahan.
e. Riset
secara operatif dan objektif terhadap system perilaku
5.
Kenegaraan atau politik
Pada bidang kewarganegaraan lebih banyak mengulas tentang tingkah laku
manusia dalam hubungannya dengan fungsi sosialnya dalam berhubungan dengan masyarakat
sekitar, baik dalam ruang lingkup yang sempit sampai hubungan antar negara.
Dalam kewarganegaraan menekankan pada tata cara untuk berinteraksi dengan orang
lain dan mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik dan sesuai dengan
undang-undang. Di dalam kewarganegaraan, diajarkan konsep-konsep dasar seperti
Negara, demokrasi dan hak asasi.
Berhubungan dengan teori dan praktik mengenai pemerintahan di antaranya
tentang dasar pemerintah, sistim perwakilan, organisasi bidang eksekutif dan
kehakiman atau yudikatif, bentuk organisasi pemerintahannya daerah dan
pelaksanaannya, hak dan kewajiban warganegaranya dan sebagainya. Konsep
dasarnya antara lain: kekuasaan, Negara,
kepemimpinan, wilayah, kedaulatan
rakyat, undang-undang, Psikologi Sosial
6.
Psikologi sosial
Sapriya, (30:2009) Psikologi
mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu.
Lapangan spesialisasi dalam psikologi meliputi beberapa yang berorientasi ilmu
social dan lainnya yang lebih menyeruapai ilmu alam.
Psikologi sosial
menurut Gerungan (1987: 19-20) menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia
dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial seperti situasi kelompok,
situasi massa dan seterusnya.
Menurut Gerugan (1987 :19) merupakan perkembangan ilmu pengetahuan
yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya.
Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya
dengan situasi-situasi social.
Konsep dasar dalam psikologi sosial antara lain:emosi, perhatian, minat,
kemauan, motivasi, kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial, penghayatan,
kesadaran, harga diri, sikap mental, kepribadian.Konsep dasar dalam psikologi
sosial antara lain:emosi, perhatian, minat, kemauan, motivasi, kecerdasan dalam
menanggapi persoalan sosial, penghayatan, kesadaran, harga diri, sikap mental,
kepribadian.
Psikologi sebagai ilmu yang obyeknya manusia, maka
terdapat saling hubungan antara psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain yang
obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi, sejarah, dan yang
paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam
sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan
tergolong psikologi khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang mempelajari
segi-segi kekhususan dari hal-hal yang bersifat umum dipelajari dalam lapangan
psikologi khusus.
GLOSARIUM
Anthropology : ilmu tentang tentang cirri-ciri tubuh
manusia.
Antropologi :
Ilmu yang mempelajari manusia dalam tata kehidupan masyarakat,
Atmosfer :lapisan udara
Biosfer :lapisan kehidupan
Cultural Anthropology : bagian dari antropologi yang tidak
mempelajari manusia dari segi fisiknya.
Demografi : mempelajari srtuktur dan proses penduduk di
suatu wilayah.
Ethnogapy : penulisan yang melukiskan tentang bangsa-bangsa,
terutama tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa.
Ethnology :ilmu bangsa – bangsa. Yang mengkaji sejarah perkembangan
kebudayaan manusia.
Geografi :ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam
konteks keruangan.
Hidrosfer :lapisan
air, perairan
Ilmu sosial : ilmu yang mempelajari hubungan antar
manusia yang begitu komplek
beserta organisasinya.
Litosfer :lapisan
batuan, kulitbumi
Volkerkunde/volkenkunde: ilmu bangsa-bangsa yang berkembang diropa
Tengah sampai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Narwoko, dan Bagong. 2006. Sosiologi Teks Pengentar dan Terapan.Jakarta
: Prenada Media Grup
Daldjoeni, N. 1981.Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Alumni: Bandung.
Gerungan.1987.Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika
Aditama
Koentjaraningrat.1987. Sejarah Teori antropologi.Jakarta :
Universitas Indonesia
Mubarak, W.I. 2009. Sosiologi untuk Keperawatan.Jakarta : salemba Medika
Pasurdi Suparlan, “Masalah-masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar”, Makalah penataran
Dosen-dosen ISD se-Indonesia Timur, Solo, 1-13 Agustus 1982.
Saifuddin, A. F. 2006. Antropologi Kontemporer. Jakarta :
Prenada Media Grup
Sapardi. 2008. Pengantar Antropologi. Surakarta : LPP UNS dan UPT UNS
Sapriya.
2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset
Soelaeman, M.Munandar. 1986. Imu Sosial Dasar:Teori dan Konsep Ilmu
Sosial. Refika Aditama: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar